
Langkat-Metrolangkat-binjai.com
Hendak melakukan intimidasi terhadap pengusaha, sedikitnya 48 orang bersenjata tajam dan senapan angin asal Kota Binjai diamankan tim opsnal Polres Langkat yang sedang melakukan sweeping di beberapa titik di wilayah hukum Polres Langkat, Senin (21/12) sekira jam 10.30 WIB.
Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga SIK dalam konferensi persnya mengatakan, TNI/Polri sepakat untuk selalu bersinergi dan memastikan wilayah hukum Polres Langkat dalam kondisi kamtibmas yang kondusif, terlebih lagi menjelang momen Natal dan Tahun Baru nanti.
"Ini murni penegakan hukum terhadap aksi kriminal. Tak boleh ada kekuatan diatas negara. TNI/Polri akan selalu di depan untuk memberantas aksi premanisme, tidak ada orang atau kelompok yang lebih kuat dari negara, siapapun mereka," tegas Edi Sinulingga, Selasa (22/12) pagi.
Pria berpangkat dua melati di pundaknya ini menambahkan, 48 orang yang datang dari Kota Binjai tersebut ingin membuat aksi teror kepada pengusaha di Kabupaten Langkat, dengan membawa senjata tajam dan senapan angin.
"Dari 48 orang yang diamankan, untuk sementara waktu sudah 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka yang positif narkoba dan akan dijerat dengan pasal Undang-undang darurat. Jumlah tersangkanya kemungkinan akan terus bertambah," lanjut Edi Sinulingga.
Terkait aksi premanisme itu, kata Edi Sinulingga, Polres Langkat akan mengejar siapapun aktor intelektual baik yang merencanakan, mendesain, memimpin serta yang memerintahkan aksi tersebut. "Langkat ini harus aman. Ini sudah seringan, mayoritas mereka dibawah pengaruh narkoba dan miras," pungkasnya.
# Gunakan Mercy Unimog
Selain 48 orang preman, Polres Langkat juga mengamankan barang bukti berupa 32 bilah senjata tajam dan 2 pucuk senamapan angin, serta 5 unit mobil yang 1 satu diantaranya adalah kendaraan jenis militer dengan merek Mercy Unimog.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, Mercy Unimog adalah kendaraan militer yang biasa digunakan satuan Infanteri untuk menarik meriam ke medan tempur atau medan patihan. Harganya pun fantastis, yakni berkisar diatas Rp1 Miliar.
Mercy Unimox yang turut diamankan
"Biasa untuk narik meriam itu. Sejak tahun 1998 keatas, kalangan militer menggunakan kendaraan serupa keluaran pabrikan negara Korea.
Jadi, Mercy Unimog itu adalah kendaraan militer, kok bisa pula sipil memilikinya, terlebih lagi digunakan untuk aksi premanisme," pungkas sumber sembari meminta namanya tidak dipublikasikan.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut Dan Yonif 8 Marinir Tangkahan Lagan Letkol Marinir Imam Supriyanto M Tr Opsla, Dandim 0203/Lkt Letkol Bachtiar Santoso, personil Brimob dari Batalyon A Binjai dan Ketua PWI Langkat M Darwis Sinulingga. (Ahmad)