![]() |
Puskesmas P. Brandan |
P.Brandan-Metrolangkat.com
Pusat Kesahatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Namun apa jadi jika Petugas kesehatan dalam hal ini Kepala Puskesmas serta dokter jaga di suatu Puskesmas jarang masuk. Tentunya hal ini akan berakibat pelayanan kesehatan masyarakat yang di berikan menjadi terganggu.
![]() |
Pasien di ruang inap kamar 2 |
Seperti yang terlihat di Puskesmas P.Brandan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Karena Dokter jaga tidak berada ditempat, maka Pasien terpaksa dipegang oleh perawat Tenaga Kerja Sukarela (TKS) maupun perawat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa pengawasan langsung oleh Dokter yang bertugas. Tentunya hal ini menyalahi prosedur/peraturan kesehatan, sehingga terkesan pasien ditelantarkan tanpa pengawasan sang Dokter.
Dari pantauan wartawan, Minggu (6/10/19) siang, di Puskesmas P.Brandan, seorang pasien atas nama Sulaiman (60) warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kelurahan Brandan Timur, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sabtu (5/10/19) malam sekitar pukul 22.00 Wib, dengan kondisi tubuh yang sangat lemah karena penyakit lambungnya, datang untuk berobat didampingi istrinya.
![]() |
Daftar jaga dokter puskesmas selama 24 jam bulan Oktober |
Namun niatnya untuk langsung berobat dan ditangani langsung oleh ahlinya (Dokter) menjadi sirna. Pasalnya, petugas jaga kesehatan malam itu mengatakan tidak ada dokter, sehingga pasien harus di rawat inap. Namun hingga keesokan harinya, Dokter jaga juga tidak masuk, sehingga pasien harus ditangani perawat tanpa dokter di ruang inap kamar 2 Puskesmas P.Brandan.
Anehnya, saat Metro Langkat mencoba melakukan konfirmasi kepada petugas piket, Minggu (6/10/19) siang, salah seorang petugas piket mengatakan jika dokter yang bertugas hari ini adalah Dr H.Lisdayani, yang tak lain merupakan Kepala Puskesmas (Kapus) P.Brandan.
Bahkan saat ditanya, apa Dr H.Lisdayani ada membuat pernyataan dan pemberitahuan jika dirinya tidak masuk, salah satu petugas piket mengatakan tidak tau, seakan terkesan menghindar dan mengalihkan pembicaraan.
Menurut informasi yang dapat dipercaya, semenjak Dr H.Lisdayani menjabat sebagai Kapus P.Brandan, dirinya jarang masuk. Begitu juga dengan dokter jaga (piket malam), sehingga ada indikasi penyelewengan data dokter jaga Puskesmas P.Brandan.
“Kita sering melakukan cek ke Puskesmas dan memang Kapus Dr H.Lisdayani sering tidak masuk. Begitu juga dokter yang piket malam, sehingga ada indikasi penyelewengan data piket dokter yang tentunya merugikan keuangan Negara,” ucap salah seorang pemerhati kesehatan yang namanya tak ingin disebutkan.
Indisipliner Kepala Puskesmas dan Dokter jaga perlu dipertanyakan, dengan status Akreditasi yang di sandang, tentunya pelayanan kesehatan dapat semakin ditingkatkan bukan sebaliknya, banyaknya masalah yang timbul di Puskesmas P.Brandan, menimbulkan opini di masyarakat jika Dr H.Lisdayani sebagai Kapus tidak mampu menjalankan tugasnya dan mengayomi bawahannya. (Bud)
Leave a Reply