![]() |
Hamdani (kiri) saat diamankan di Subden POM 1/5-2 |
Metrolangkat.com
Nurainun (45) seorang Guru Sekolah Dasar (SD) yang bertugas di Pasar 10 Tanjung Beringin, Kabupaten Langkat, telah di fitnah dan di Zholimi oleh Pria yang mengaku seorang anggota TNI, Serka Hamdani.
Kejelasan itu didapat setelah awak media ini mendatangi Kantor Subden POM 1/5-2 Binjai. Sebab, Pria yang mengaku bernama Serka Hamdani, kini sudah diamankan diruang tahanan yang ada di Kantor itu, Minggu (6/10).
Parahnya lagi, Pria yang mengaku bernama Hamdani tersebut ternyata saat ini sudah Desersi (Pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali), bahkan sudah dipecat menjadi anggota TNI.
Dansubden POM 1/5-2 Kapten Agus Setiawan, saat ditemui di kantornya membenarkan telah menahan Pria yang bernama Hamdani tersebut.
“Benar, tadi kami tahan. Dia (Hamdani-red) bukan Tentara lagi, dia sudah memdapat hukuman tetap Hukumannya 1 tahun, ditambah hukuman Dinas dari TNI,” tegas Kapten Agus Setiawan, seraya menambahkan jika Hamdani sudah dipecat dari Dinas TNI.
Lebih lanjut dijelaskan Pria bertubuh kekar ini, untuk selanjutnya, Hamdani akan diserahkan ke Odmil (Oditurat Militer).
“Saat ini masih disini, selanjutnya akan diserahkan ke Otmil,” ucap Kapten Agus Setiawan.
Fitnah yang dibuat Hamdani kepada Nurainun juga dibenarkan oleh Jefri, Kepala Dusun IV A Desa Sambirejo, yang merupakan tempat tinggal Nurainun.
“Dia (Hamdani-red) ternyata sudah membohongi kami,” ucapnya, sembari mengatakan jika Hamdani merupakan adik sepupu dari Nurmawati, Istri sah Karnoto, yang sebelumnya disebut sebut teman dekat Nurainun.
Ditemui di Kantor Subden POM 1/5-2, Jefri ditemani Dua orang rekannya sesama Kadus, juga menceritakan awal mula terjadinya kejadian itu.
“Pada malam kejadian itu, awalnya Hamdani datang kerumah saya. Katanya dia mendapat laporan kalau Karnoto ada di rumah Nurainun. Makanya saya dampingi untuk membuktikan kebenaran itu,” beber Jefri, seraya menambahkan jika Hamdani mengaku datang dengan rekan rekannya dari Unit PPA Polres Binjai.
![]() |
Hamdani akan dibawa ke Denpom Medan untuk diserahkan ke Odmil |
Karena Hamdani mengaku bersama rekannya dari Unit PPA Polres Binjai, akhirnya Jefri bersedia mendatangi rumah Nurainun. Namun, sesampainya dirumah tersebut, lampu penerangan sudah mati karena sang penghuni rumah (Nurainun) sudah tidur.
“Karena sudah malam, Ibuk Nurainun tidak mau membukakan pintu. Tapi Hamdani bersikeras mau mendobraknya,” beber Jefri.
Tak ingin terjadi keributan di Dusunnya, akhirnya Jefri memutuskan agar didampingi oleh Babinkamtibmas.
“Saya bilang sama Hamdani agar didampingi Babinkamtibmas. Tapi tidak diperbolehkan olehnya. Malah Hamdani menyuruh saya untuk memanggil warga, tapi saya tetap menolaknya,” beber Jefri.
Tak ingin dipersalahkan, akhirnya Jefri memutuskan untuk menghubungi Dua orang Kadus, yaitu Kadus dari Dusun IV dan Dusun IV B, Desa Sambirejo.
“Memang Buk Nurainun sempat tidak membuka pintu, karena memang sudah larut malam. Akhirnya saya memanggil kakaknya, barulah Pintu itu dibuka,” ungkap Jefri.
Setelah Pintu dibuka oleh Nurainun, sambung Jefri, terjadi perdebatan antara Hamdani dan Nurainun. Sebab, apa yang telah disampaikan oleh Hamdani, tidak sesuai dengan penyampaian awal.
“Awalnya Hamdani ngomong sama saya mau membuktikan kalau ada selingkuhan Ibuk Nurainun. Ternyata dia bohong. Dia ngomong sama Buk Nurainun kedatangannya disebabkan perbuatan tidak menyenangkan melalui SMS,” ujar Jefri.
Lebih lanjut diceritakan Pria bertubuh Tinggi ini, karena Hamdani mengaku bersama rekan rekannya dari Unit PPA Polres Binjai, Hamdani menyuruh Nurainun agar ikut ke Polres Binjai.
“Buk Nurainun awalnya sempat gak mau dan mencoba menutup pintu rumahnya karena sudah larut malam. Tapi Hamdani menahan pintu itu dan langsung masuk bersama rekan rekannya,” pungkas Jefri.
Tak hanya masuk, lanjut Jefri, Hamdani juga menyuruh rekan rekannya untuk memeriksa seluruh ruangan dan kamar Nurainun. “Pas mereka masuk, lampu dalam ruangan memang dalam keadaan mati karena memang sudah larut malam dan Buk Nurainun memang sebelumnya sudah tidur,” ungkap Jefri kembali, sembari dibenarkan oleh dua orang rekannya sesama Kepala Dusun.
Menurut Jefri, kejanggalan mulai terlihat saat rekan rekan Hamdani yang sebelumnya masuk untuk memeriksa isi dalam rumah Nurainun, diperintahkan lagi oleh Hamdani untuk keluar dan berkumpul semuanya.
“Hamdani minta kami (3 orang Kadus-red) untuk memeriksa rekan rekannya apakah membawa barang berbahaya atau Narkotika.
“Kami memang memeriksanya dan tidak menemukan apa apa,” ungkap Jefri.
Karena tidak ditemukan barang berbahaya atau Narkotika, lanjut Jefri, akhirnya Hamdani kembali menyuruh rekan rekannya untuk kembali masuk kedalam rumah Nurainun.
“Disitulah kami anehnya. Awalnya yang pertama diperiksa tidak ada apa apa. Tapi pada waktu memeriksa yang kedua kalinya, ditemukan barang yang diduga narkoba dan peralatannya. Yang membukanya kawan Hamdani,” ujar Jefri, seraya menambahkan jika barang yang diduga narkotika itu ditemukan dikamar Nurainun, tepatnya di bawah Sarung dan Sajadah yang kerap untuk Sholat, dan dibungkus kain berwarna hitam.
Atas temuan itu, ungkap Jefri, Nurainun pun langsung dibawa ke Polres Binjai oleh Hamdani dan rekan rekannya.
“Pada saat akan dibawa ke Polres, saya menyuruh kakak Buk Nurainun yang bernama Buk Aisyah, untuk menemaninya,” beber Jefri saat berada di Kantor Subden POM 1/5-2.
Ucapan Jefri dibenarkan oleh rekannya sesama Kadus di Desa Sambirejo, yaitu Ridwan, Kadus IV. Menurutnya, kedatangan Hamdani mengaku bersama Personil Polisi dari Unit PPA Polres Binjai.
“Awalnya saya di telpon pak Jefri untuk merapat ke tempatnya, sekitar jam 23.30 Wib. Setelah sampai, Hamdani mengaku bersama rekannya dari Polres Binjai,” ucap Ridwan, sembari mengatakan, selain Hamdani dan Dua orang rekan (Hamdani) yang ikut, masih ada rekan Hamdani lagi yang berada di dalam Mobil.
Sementara itu, M Kumpul (54), mewakili Nurainun, merasa kesal dengan Hamdani yang telah memberikan informasi bohong kepada awak media.
“Padahal Ipar saya (Nurainun-red) adalah orang yang baik. Kenapa tega Hamdani melakukan itu,” ucap Kumpul, ditemani sang anak, sembari mengatakan sebagai bukti tidak bersalah, Nurainun saat ini sudah kembali pulang kerumah.
Untuk itu, Kumpul berharap agar Hamdani dihukum setimpal dengan perbuatannya.
Sebelumnya diketahui jika Hamdani sudah memfitnah dan mendzalimi Nurainun dengan memberi keterangan palsu kepada awak media. Dia menyebutkan jika Nurainun diduga telah “Kumpul Kebo” dengan seseorang berinisial K. Bahkan, Hamdani membawa serta beberapa orang Kadus untuk menggerebek kediaman Nurainun.
Atas kejadian pemberitaan yang ditayangkan oleh Metrolangkat-binjai.com dari Narasumber Hamdani, Nurainun pun merasa di Fitnah. Untuk itu, Metrolangkat-binjai.com memohon maaf kepada keluarga yang diwakili oleh Kumpul saat berada di Kantor Subden POM 1/5-2.
Bahkan informasi yang terakhir diterima redaksi, Hamdani positif menkomsumsi Narkoba setelah dilakukan tes urin. Hamdani pada hari ini juga, Senin (7/10) akan diserahkan ke Odmil,. (red)
Leave a Reply