Binjai-Metrolangkat.com
Siang tadi, Senin (30/9) sejumlah pelajar SMA, SMK hingga SMP terlihat ingin bergabung melakukan aksi demonstrasi tolak revisi RUU KPK dan KUHP dengan para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Binjai (AMB) di sekitar Gedung DPRD Binjai, Jalan T. Amir Hamzah, Kelurahan Nangka, Binjai Utara.
Namun, mereka (Pelajar-red) yang sebagian menggunakan seragam Sekolah dan Pakaian biasa itu terpantau datang dengan membawa beberapa karton yang ditulis tuntutan mereka, akhirnya dihadang sejumlah aparat kepolisian Polres Binjai yang tersebar menjaga aksi demontrasi damai dari Aliansi Mahasiswa Binjai.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh awak media ini di lokasi demontrasi serta di Mapolres Binjai, bahwa puluhan pelajar yang diusir aparat keamanan karena ingin ikut aksi demo bersama mahasiswa itu, ternyata Pelajar dari beberapa Sekolah asal Kota Binjai dan Langkat yang bolos Sekolah.
Dan infonya lagi, para pelajar itu telah dikoordinir oleh oknum-oknum yang menginginkan terjadinya Chaos atau tindakan anarkis saat aksi Mahasiswa berlangsung siang tadi. Bahkan setelah ditelusuri, puluhan Pelajar yang tak mengerti apa yang ingin didemokan diduga ditunggangi sebuah kelompok garis keras bernama “Binjai Merdeka”.
“Benar anak-anak Pelajar yang kita amankan tadi saat aksi unjukrasa digedung DPRD Binjai adalah Pelajar yang bolos belajar, dan mereka telah disusupi serta ditunggangi sebuah kelompok,” ucap Kasat Binmas Polres Binjai AKP Eva Sinuhaji, Senin (30/9) malam ini di salah satu cafe di Binjai.
Sambung Eva, anak-anak pelajar yang sempat berbuat anarkis seusai diamankan ke Polres Binjai, saat diinterogasi mengaku diajak oleh orang-orang tak bertanggungjawab dengan iming-iming uang sejumlah Rp 20 ribu.
“Mereka mengaku diberi uang 20 ribu oleh koordinator dari sebuah kelompok,” ungkap Eva, seraya menambahkan saat aksi damai mahasiswa tadi, setelah mengamankan puluhan pelajar langsung bergerak cepat menyisir ke berbagai Sekolah untuk mengantisipasi pergerakkan serupa dari para pelajar.
“Tadi kita bubarkan dan menasehati segerombolan anak-anak pelajar dibelakang perguruan Tamsis Binjai, dan mereka terindikasi akan bergabung untuk berunjukrasa dengan adik-adik mahasiswa di DPRD Binjai,” sambung wanita yang pernah menjabat Kanit PPA Polres Binjai tersebut.
Ungkap Eva, sepertinya kelompok yang mengkoordinir pelajar-pelajar tadi menyerukan untuk melakukan suatu tindakan tertentu, seperti pemukulan dan pelemparan. Sehingga secara serentak pelajar akan terpancing.
Lebih lanjut dikatakan Eva, terkait adanya keterlibatan sebuah kelompok yang menjadi koordinator para pelajar yang ikut berunjukrasa, kini ditangani oleh pihak Satuan Intel Polres Binjai.
“Sat Intel telah melakukan penelusuran atau melacak terhadap kelompok tadi yang diketahui telah mencuci pikiran anak-anak kita melalui pesan grup WA itu,” ucap Eva seraya mengatakan semoga pihaknya akan cepat mendapatkan identitas admin grup WA tersebut.(Ars)
Leave a Reply