Tak Kunjung Di Wisuda, Mahasiswa Pelita Bangsa Gelar Unjuk Rasa

Puluhan Mahasiswa gelar unjuk rasa dan bakar ban di depan Kampus Pelita Bangsa

Binjai-Metrolangkat.com

Sebanyak 75 mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Pendidikan (STIKP) Pelita Bangsa berunjukrasa depan gerbang Yayasan Tunas Pelita, Jumat (4/10) sekira pukul 15.00 Wib sore tadi.

Pantauan awak media ini dilapangan, dengan membawa beberapa poster serta membakar ban didepan gerbang Yayasan Pendidikan yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebun Lada, Binjai Utara, para mahasiswa-mahasiswi menuntut janji manajemen atau pengurus STIKP Pelita Bangsa untuk memenuhi janjinya yang akan segera me-wisuda mereka.

Namun, apa daya? Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa tersebut tak menemui solusi apapun dari pihak manajemen kampus tersebut. 

Karena, tak ada satupun unsur dari pihak kampus yang sudah tutup sejak enam bulan lalu itu yang menemui para mahasiswa.

Akhirnya setelah lakukan orasi dan bakar-bakar ban didepan gerbang, mahasiswa pun membubarkan diri dan bergerak ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) di Medan untuk mengadukan nasib mereka yang tak kunjung di wisuda hingga kini.

Koordinator aksi Fitra Kurniawan, seusai aksi menuturkan, aksi mereka adalah tentang wisuda yang mana pada pertemuan dengan pihak manajemen beberapa waktu lalu bahwa kampus dinyatakan tutup, namun pihak kampus akan tetap mewisuda mereka.

Sambungnya lagi, saat itu pihak kampus juga meminta uang Rp 2,5 juta agar bisa di wisuda.  Namun, apa yang dijanjikan itu tak kunjung terlaksana.

“Persoalan ini akan kami sampaikan ke LLDIKTI di medan, agar dapat diselesaikan atau ada solusinya,” ucap Fitra.

Menurut sumber di Yayasan Pelita Bangsa yang tak ingin namanya disebutkan, menjelaskan,  STIKP Pelita Bangsa sudah menutup aktivitas belajar mengajar.

Sambungnya, sekolah tersebut menurut Lembaga Dikti Sumatera Utara, menyebutkan bahwa Sekolah Tinggi itu dinyatakan tidak lulus persyaratan yang telah ditentukan untuk diakui sebagai Lembaga pendidikan tinggi di Binjai maupun Sumatera Utara. (Ars)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*